Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa orang tua, khususnya ibu perlu mendidik anak sejak dini, bahkan dari di dalam kandungan. Selain itu, para ibu perlu memanfaatkan golden age anak sebaik mungkin.
"Ada banyak tulisan yang menyebut pentingnya golden age umur enam bagi anak-anak, ada yang menyebut 1-5, ada yang menyebut 1-7," katanya dalam acara Perayaan Hari Puncak Mentas PAUDPEDIA, di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Senin (26/11).
Berdasarkan tinjauannya dari beberapa riset, anak bisa mulai belajar, bahkan saat masih di dalam kandungan. Ini artinya, pada masa usia 1-7 akan menjadi penting untuk perkembangan otak anak.
"Buku ini mengajarkan pentingnya pendidikan anak sejak dini, bahkan sejak kandungan, nutrisi selama ibu-ibu sedang hamil itu sangat menentukan perkembangan otaknya," imbuh Mu'ti.
Baca juga: Direktur PAUD: Matematika di TK Bukan Semacam Calistung, Tapi BeginiBaca juga: Ini Model Wajib Belajar 13 Tahun di TK Menurut Mendikdasmen, Guru Simak!Perkembangan Otak Anak Terjadi Sejak di KandunganKemudian Mu'ti membeberkan fakta menarik lainnya. Sebuah riset yang telah dibacanya membuktikan bahwa sebanyak 70% perkembangan otak terjadi saat bayi dalam kandungan.
"Kajian neuroscience membuktikan sekitar 70% perkembangan otak terjadi saat dalam kandungan dan ketika dalam kandungan itu pun ternyata tanpa kita sadari dan kita baru menyadari bahwa sebetulnya anak-anak sudah bisa mendengar dalam kandungan," jelas Mu'ti.
Tak hanya itu, Mu'ti juga menyampaikan fakta lainnya bahwa di 1.000 hari pertama anak sejak dilahirkan ada banyak hal yang bisa mempengaruhi anak untuk tumbuh cerdas.
"Pada saat proses persalinan itu juga sangat menentukan, ada juga yang kini jadi program dunia 1.000 hari pertama, bagaimana air susu ibu menciptakan lingkungan sosial dan alam yang bisa menentukan masa depan mereka," ujarnya.
Pesan Mendikdasmen untuk Para IbuBerdasarkan beberapa fakta di atas, Mu'ti kemudian berpesan kepada para ibu untuk memahami hal-hal tersebut. Menurutnya, kecerdasan seorang anak sangat dipengaruhi mereka.
"Sejak dalam kandungan anak-anak sudah bisa diberi pendidikan, karena itu nutrisi ibu-ibu penting, konsumsi ibu-ibu sangat menentukan kesejahteraan anak-anak," kata Mu'ti.
Jikalau bisa, Mu'ti mengimbau para ibu yang tengah hamil untuk bisa mulai melatih kecerdasan calon bayi mereka. Menurut dia, para ibu jangan menyia-nyiakan masa awal golden age anak.
"Ibu-ibu menyampaikan kata-kata baik selama hamil, kalau agama Islam banyak mengaji, kalau agama Kristen banyak membaca Al Kitab, kalau penyanyi banyak nyanyi," sarannya.
Dorong Program Wajib Belajar 13 TahunDalam rangka mendorong generasi cerdas sejak dini, Kemendikdasmen telah mencanangkan program wajib belajar 13 tahun. Harapannya, masa golden age anak tak terbuang sia-sia dan bisa dikembangkan lewat pengajaran di masa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Wajib belajar 13 tahun itu dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK) formal dan bisa juga untuk sebelum ada kelompok bermain, penitipan anak, dan berbagai layanan lain untuk anak-anak yang lainnya," katanya.
Selain wajib belajar 13 tahun, pemerintah juga akan memasukkan matematika ke dalam pembelajaran PAUD. Hal ini dilakukan untuk membantu pelatihan kemampuan motorik dan analisis anak.
"Melompat-lompat sambil belajar matematika itu bisa melatih motorik kasar, di atas bangun-bangun matematika, sehingga mereka bisa mengenal bangun-bangun matematika," kata Mu'ti.
Namun, Mu'ti menegaskan pembelajaran matematika tak dilakukan dengan paksaan dan lewat cara yang sulit. Nantinya, guru bisa mengenalkan matematika mulai dari konsep-konsep dasar saja.
"Anak-anak sudah bisa diajari berhitung tanpa harus dipaksa, ketika kemudian diajari mengenal warna merah dan biru, kemudian mengelompokkan itu juga matematika karena ada klasifikasi menurut warna," tuturnya.
Video: Dokter Ingatkan Bahaya Screen Time untuk Pertumbuhan Batita